0

Kisah Pertanyaan Nabi adam Dan iblis kepada ALLAH SWT

Dikisahkan dalam sebuah kitab bahawa Nabi Adam A.S. telah bertanya kepada Allah S.W.T., "Ya Allah, Engkau benar-benar telah menguasakannya atas aku, oleh itu tidak mungkin aku dapat menolaknya melainkan dengan pertolongan Engkau."

Lalu Allah S.W.T. berfirman yang maksudnya, "Tidak akan dilahirkan seorang anak bagimu, melainkan aku serahkan anak itu kepada malaikat yang selalu menjaganya."

Kemudian Nabi Adam A.S. pun berkata lagi, "Ya Allah, tambahkanlah lagi untukku."

Maka Allah berfirman yang bermaksud, "Setiap kebaikan akan dapat sepuluh kali ganda."

Nabi Adam berkata lagi, "Ya Allah tambahkanlah lagi untukku."

Allah berfirman yang bermaksud, "Tidak akan aku cabut taubat dari mereka(manusia) selagi nyawa-nyawa mereka masih dalam tubuh mereka."

Nabi Adam berkata lagi, "Ya Allah tambahkanlah lagi untukku."

Lalu Allah berfirman lagi yang bermaksud, "Aku akan mengampuni mereka dan aku tak peduli."

Nabi Adam berkata lagi, "Sekarang cukuplah untukku."

Kemudian iblis pula bertanya kepada Allah S.W.T., "Ya Tuhanku, Engkau jadikan di kalangan anak cucu Adam beberapa utusan dan Engkau turunkan kepada mereka beberapa kitab. Oleh itu, siapakah yang akan menjadi utusan-utusanku?"

Allah menjawab dengan firman-Nya yang bermaksud, "Utusanmu itu ialah tukang-tukang nujum."

Iblis bertanya lagi, "Dan apa pulak yang menjadi kitabku?"

Firman Allah bermaksud, "Kitabmu ialah tahi lalat buatan."

Bertanya Iblis lagi, "Ya Tuhanku, apakah yang menjadi hadisku?"

Firman Allah yang bermaksud, "Hadismu ialah semua kata-kata dusta dan palsu."

Iblis bertanya lagi, Ya Tuhanku, apakah quranku?"

Firman Allah yang bermaksud, "Quranmu ialah nyanyian."

Iblis bertanya lagi, "Siapakah yang menjadi muazzinku?"

Allah berfirman yang bermaksud, "Muazzinmu ialah seruling."

Iblis bertanya lagi, "Dan apakah yang menjadi masjidku?"

Firman Allah yang bermaksud, "Masjidmu ialah pasar."

Bertanya lagi Iblis, "Ya Tuhanku, apakah yang menjadi rumahku?"

Firman Allah yang bermaksud, "Rumahmu ialah bilik air tempat permandian."

Iblis bertanya lagi, "Ya Tuhanku, apakah yang menjadi makananku?"

Firman Allah yang bermaksud, "Makananmu ialah makanan yang tidak disebut nama asmaku."

Iblis bertanya lagi, "Apakah yang menjadi minumanku?"

Allah berfirman yang bermaksud, "Minumanmu ialah sesuatu yang memabukkan."

Dan akhir sekali Iblis bertanya kepada Allah S.W.T., "Ya Tuhanku, apakah yang akan menjadi perangkapku?"

Kemudian Allah berfirman lagi yang bermaksud, "Perangkapmu ialah perempuan."

Dengan terbacanya kisah ini hendaklah kita berusaha supaya menjauhkan diri daripada perangkap-perangkap iblis.

Apabila kita takut kepada seseorang maka hendaklah kita menjauhkan diri daripadanya tetapi sekiranya kita takut kepada Allah, hendaklah kita lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

0

Kisah Golongan Masuk Surga Tanpa Hisap


Diriwayatkan bahawa Rasulullah S.A.W. telah bersabda:

"Apabila telah datang hari kiamat, maka didatangkan 4 golongan manusia di sisi pintu syurga tanpa dihisab dan disiksa, mereka ialah ;

1. Orang alim yang mengamalkan ilmunya.
2. Seorang haji yang sewaktu menunaikan haji tidak melakukan sebarang perkara yang
membatalkan hajinya.
3. Orang yang mati syahid di dalam peperangan.
4. Dermawan yang mengusahakan harta yang halal dan membelanjakannya di jalan Allah
tanpa riya.

Keempat-empat golongan ini berebut-rebut untuk mendahului memasuki syurga, kemudian Allah memerintahkan kepada Jibrail A.S. menghakimi mereka.

Berkata Jibrail A.S. kepada orang mati syahid, "Apakah yang telah kamu lakukan sewaktu di dunia sehingga kamu hendak masuk ke syurga?"

Berkata orang yang mati syahid, "Aku telah terbunuh dalam peperangan kerana mencari keredhaan Allah."

Berkata Jibrail A.S., "Dari siapa kamu mendapat tahu tentang pahala orang yang mati syahid?"

Orang yang mati syahid menjawab,"Aku mendengar daripada alim ulama."

Berkata Jibrail A.S. lagi, "Jagalah kesopanan, jangan kamu mendahului guru yang mengajar kamu."

Kemudian Jibrail A.S. bertanya kepada yang mengerjakan haji, "Apakah yang kamu telah lakukan di dunia dahulu sehingga kamu hendak masuk ke syurga?"

Berkata yang berhaji,"Aku telah menunaikan haji semata-mata kerana Allah."

Berkata Jibrail A.S., "Siapakah yang memberitahu kamu tentang pahala haji?"

Berkata yang berhaji, "Aku mendengar dari alim ulama."

Berkata Jibrail A.S. lagi, "Jagalah kesopananmu, jangan kamu mendahului guru yang mengajar kamu."

Berkata Jibrail A.S. kepada penderma pula, "Apakah yang kamu lakukan sewaktu kamu di dunia dulu?"

Menjawab si penderma, "Aku telah banyak menderma semata-mata untuk mendapatkan keredhaan Allah S.W.T."

Jibrail A.S. berkata lagi, "Siapakah yang memberitahumu tentang pahala orang yang menderma kerana Allah?"

Berkata si perderma, "Aku mendengarnya dari para alim ulama."

Maka Jibrail A.S. pun berkata, "Jagalah kesopananmu, jangan kamu mendahului guru yang mengajar kamu."

Kemudian orang alim berkata, "Ya Tuhanku, tidaklah boleh aku menghasilkan ilmu kecuali dengan sebab sifat kasih dermawan dan kebaikan orang yang dermawan itu."

Lalu Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud, "Telah benar kata si alim itu, bukakanlah pintu syurga supaya si dermawan masuk dahulu. Kemudian barulah orang-orang lain masuk."

Nabi Muhammad S.A.W. telah bersabda, "Keutamaan orang alim di atas ahli ibadah itu seperti keutamaan saya di atas orang yang paling rendah di antara kamu."

Allah S.W.T. berfirman, maksudnya, "Aku Maha Berilmu dan Aku suka kepada orang yang berilmu."

Al Hassan r.a. berkata, "Tinta para ulama itu ditimbang pada hari kiamat dengan darah orang-orang mati syahid, dan tinta para ulama akan menjadi lebih berat daripada darah para syuhada."

Rasulullah S.A.W. bersabda, "Jadilah engkau orang alim (yang mengajar) atau orang yang belajar atau orang yang mendengar (pelajaran). Janganlah engkau menjadi orang yang keempat, akan rosaklah engkau."

Orang bertanya kepada Rasulullah S.A.W., "Amal apakah yang paling utama?"

Rasulullah S.A.W. menjawab, "Berilmu tentang Allah."

Sabda Rasulullah S.A.W. lagi, "Sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan kepada keturunan anak-anak Adam lapan perkara, dan dari lapan itu empat perkara bagi penghuni syurga, iaitu:

1. Wajah yang manis dan berseri-seri.
2. Tutur kata yang bersopan.
3. Hati yang bertaqwa kepada Allah.
4. Tangan yang dermawan.

Empat perkara bagi penghuni neraka:

1. Muka yang muram.
2. Tutur kata yang keji.
3. Hati keras yang engkar.
4. Tangan yang kedekut (bakhil).


Sabda Rasulullah S.A.W., "Sendi tegaknya dunia adalah disebabkan empat perkara:

1. Dengan berilmunya para ulama.
2. Dengan keadilan orang yang menjadi pemerintah.
3. Dengan orang kaya yang dermawan.
4. Dengan doanya orang yang fakir."


0

Cinta sejati

» Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul ketika saya bersender di bahunya yang bidang.
Tiga tahun dalam masa kenalan dan pacaran, sampai sekarang, dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus mengakui, bahwa saya mulai merasa lelah dengan semua ini, alasan-2 saya mencintainya pada waktu dulu, telah berubah menjadi sesuatu yang melelahkan.
Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif dan berperasaan halus, saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang menginginkan permen. Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang, dan ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di dalam pernikahan kami telah mematahkan harapan saya tentang cinta.
Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, yaitu saya menginginkan perceraian.
"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut. "Saya lelah, terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini", jawab saya. Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan rokok yang tidak putus-putusnya. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang saya bisa harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, " Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?"
Seseorang berkata, mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit dan itu benar, saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah pribadinya.
Saya menatap dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan untukmu, jika kamu dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya. Seandainya katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?" Dia berkata, " Saya akan memberikan jawabannya besok."
Hati saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan….
Istriku Sayang, ‘Saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya kembali.
"Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya saya bisa menolong untuk memperbaiki programnya." "Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah, membukakan pintu untukmu." "Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-2 baru yang kamu kunjungi, saya harus memberikan mata saya untuk mengarahkanmu." "Kamu selalu pegal-2 pada waktu "teman baikmu" datang setiap bulannya, saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal." "Kamu senang diam didalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi "aneh". "Saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan lelucon-2 dan cerita-2 untuk menyembuhkan kebosananmu." "Kamu selalu menatap komputermu dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu." "Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang indah. Menceritakan warna-2 bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu?" "Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. "Saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati."
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur dan saya membaca kembali…
"Dan sekarang sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya, jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana dengan susu segar dan roti kesukaanmu?"
Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti.
Oh, saya percaya, tidak ada orang yang pernah mencintai saya seperti yang dia lakukan dan mengetahui saya harus melupakan "bunga" itu sendiri?
Itulah hidup, atau boleh dikatakan, cinta, ketika seseorang dikelilingi dengan cinta, kemudian perasaan itu mulai berangsur- angsur hilang dan ketika kita mengabaikan cinta sejati yang berada diantara kedamaian dan kesepian?
Cinta menunjukkan berbagai macam bentuknya, bahkan dalam bentuk yang sangat kecil dan dangkal, atau bahkan tidak punya bentuk, bisa juga dalam bentuk yang tidak ingin kita ketahui?Bunga, saat-saat yang romantis hanyalah bentuk awal dari hubungan.
Di atas semua ini, pilar cinta sejati berdiri dan itulah kehidupan kita.
0

Bagian tubuh yang paling berarti

» Ibuku selalu bertanya padaku apa bagian tubuh yang paling penting. Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar.

Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab, "Telinga, Bu." Jawabnya, "Bukan. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku menanyakanmu lagi nanti."

Beberapa tahun kemudian sebelum dia bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini akumemberitahukannya, "Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang, jadi pastilah mata kita."

Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta."

Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, "Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, anakku."

Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek.

Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?"

Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku.

Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar- benar"hidup". Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu harus belajar pelajaran yang sangat penting."

Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air mata. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu."

Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?" Ibu membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangin ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkannya."

Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tapi, simpati terhadap penderitaan yang dialamin oleh orang lain. Orang akan melupakan apa yang kamu katakan… Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan… Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.

Sumber: Unknown


Free Widgets
 
Copyright © hafiMoslim